Korelasi Stephen Hawking dan Islam: Perihal Kehancuran Dunia

Korelasi Stephen Hawking dan Islam: Perihal Kehancuran Dunia
Stephen Hawking pernah prediksi soal usia bumi.
Untuk yang ke sekian kalinya saya menelisik korelasi atau hubungan antara pemikir barat dengan kaidah yang ada dalam islam. Bila sebelumnya saya sempat berpikir tentang korelasi antara Karl Marx dan Islam dalam hal Sosialism, sekarang saya ingin menalar korelasi antara Stephen Hawking (Fisikawan) dengan Islam dalam yang bersifat Sains atau Fisika.
Stephen Hawking merupakan seorang
Fisikawan Inggris yang baru saja meninggal dunia pada hari Rabu
(14/03/18) kemarin di usianya yang ke-76 tahun. Stephen Hawking dikenal
sebagai ilmuan Rasionalis dengan bukunya yang mendunia berjudul The
Theory of Everything (Teori segala Sesuatu). Atas pemikirannya pula,
Stephen Hawking tidak mempercayai adanya Tuhan yang berkuasa atas segala
gerak alam semesta. Maka tak ayal bila kemudian Stephen Hawking juga
sempat menyarankan agar manusia segera pindah dari muka bumi, yang
didasarkan pada prediksinya tentang kehancuran bumi yang tidak lama
lagi.
Sebagaimana dilansir dari Tirto.id (lihat: Stephen Hawking Pernah Prediksi Kiamat Datang Tidak Lama Lagi),
akhir-akhir ini Stephen Hawking memprediksi kehancuran bumi tinggal 100
tahun lagi. Hal tersebut didasarkan pada analisisnya tentang bahaya
teknologi yang semakin marak diproduksi umat manusia sekarang. Karena
Teknologi adalah barang mati yang dalam pengolahannya menghasilkan asap
dan limbah, yang secara perlahan mengurangi ketebalan lapisan ozon, dan
kemudian menyebabkan terjadinya pemanasan global seperti sekarang ini.
Pemanasan global menyebabkan kekeringan di mana-mana dan cadangan air
tanah semakin berkurang (sekarang hanya tinggal 3%). Kekurangan air
jelas secara siklon berdampak pada tumbuh-tumbuhan yang semakin punah.
Selain itu, pengrusakan lingkungan yang sudah tak terkendali lambat laun
akan menambah kepanasan bumi sendiri. Dan sekarang sudah kita rasakan
pemanasan itu, sekalipun tidak separah negeri non-makmur lainnya.
Stephen Hawking juga menggunakan alasan
prediksinya pada produksi pangan, kelebihan populasi, penipisan jumlah
spesies (selain manusia), penyakit epidemik dan pengasaman samudera.
Sehingga Stephen Hawking juga menyatakan bahwa kecerdasan buatan super
manusia akan menghancurkan manusia itu sendiri.
Bila kita hitung, kehancuran bumi yang
biasa kita kenal dengan hari kiamat itu, 100 tahun lagi menurut Stephen
Hawking artinya sama dengan Tahun 2118 M yang akan datang. Hal tersebut
memiliki kedekatan dengan prediksi dalam Islam, yang salah satunya
pernah diutarakan oleh Ibnu Hajar Hambali bahwa umur umat islam lebih
dari tahun 1400 H namun tidak sampai dengan Tahun 1500 H. Sekarang usia
umat islam sudah ada di tahun 1439 H. Bila dihubungkan dengan pendapat
Stephen Hawking yang memprediksi 100 tahun lagi, maka umur umat islam
akan berakhir pada 1539 H. Hanya ada perbedaan 39 tahun antara prediksi
Islam dan Stephen Hawking.
Dalam tinjauan keseluruhan usia bumi yang
beribu-ribu tahun, perbedaan prediksi Stephen Hawking dan Islam tidak
terlalu jauh. Bahkan terlampau dekat. Dan saya berpikir, apa artinya
bila ada keserasian prediksi antara Islam dan Sains? Benarkah bumi akan
segera berakhir?
Tentang Penulis :
Ali Munir S., lahir pada tahun 1994 di Sumenep Madura. Sekarang mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Posting Komentar untuk "Korelasi Stephen Hawking dan Islam: Perihal Kehancuran Dunia"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!