NKRI & Gerakan Islamisme: "Analisis Paradigma Intelektual Organik"
Oleh:
Nazaruddin Ali
Image/Ali Munir S.
Perjuangan
Masyarakat Hindia Belanda, melawan penjajah di bumi Nusantara, membawa sebuah perubahan
radikal. Tercapainya sebuah kemerdekaan, membentuk sebuah kedaulatan negara, dimana bumi putra menjadi tuan rumah dan penentu
absolut ekonomi politik bagi bangsa.
Yang kemudian kita kenal dengan nama
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Geneologi
kemerdekaan bangsa kita begitu jelas, bahwa para alim ulama, para bangsawan, pelajar dan
organisasi Islam selalu meniadi garda terdepan dalam mengawal kemerdekaan
serta membentuk sistematika kebangsaan kita. Piagam Jakarta menjadi bukti yang
paling jelas bahwa peranan kemerdekaan bangsa kita sebagai NKRI tak pernah
menafikan kenyataan bahwa di zaman pergerakan itu, Islam,
dan gerakan umat Islam menjadi penentu arah wajah masa depan Hindia Belanda.
Begitu
pentingnya gerakan perjuangan Islam ini,
Bung Karno kemudian menyebutkan ada tiga golongan yang harus menyatu
padu untuk sebuah kemerdekaan, golongan tesebut adalah Marxisme, Islamisme, Nasionalisme. Sehingga ketika Hindia-Belanda/Nusantara
membentuk sebagai sebuah kedaulatan NKRI,
kaum Islam yang pada dasarnya berjuang untuk membangun sebuah negara yang berazaskan
Islam, pada ahkirnya mampu menunjukkan
kebijaksanaannya kepada golongan minoritas sehingga Piagam Jakarta dihapus sebagian
teksnya menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa''.
Dari
peristiwa tersebut ada yang menarik saya amati.
Bahwa pada saat terjajahnya bangsa kita,
golongan Islam begitu progres memperjuangkan sebuah Daulah yang dimana tidak
ada lagi pejajahan di tanah Nasantara ini, dan hendak membentuk sebuah negara
yang diridhai oleh Allah SWT. mereka dahulu menyatukan diri dalam satu
barisan. Kita bisa mengatakan secara
tegas, bahwa ketika Islam tidak berjuang
di zaman itu, tidak hendak memiliki
cita-cita kedaulatan untuk diperjungkan,
maka dipastikan Indonesia tidak akan pernah ada sebagai sebuah NKRI.
Gerakan
Islam, kehidupan Islam sudah ada jauh
sebelumnya di negeri ini. Ia membentuk
sebagai sebuah kerajaan, dari Samudra
Pasai, Demak, Mataram, Kerjaan Gowa Telo, hampir semuanya di pulau-pulau besar Indonesia
terdapat Kerajaan Islam.
Ini
bukanlah fakta sedeharna. Ini adalah
fakta yang terus mengalir hingga hari ini sehingga kita menjadi negara kaum/penduduk
Islam yang paling mayoritas di dunia. Maka
dari itu, menafikan gerakan Islam,
kepentingan ajaran Islam, dalam
negara kita adalah bentuk ketidak-dewasaan kita dalam memaknai sejarah dan
fakta masyarakat kita bahwa benar Indonesia multikuktural. Namun di dalam mukitikultural itu, golongan
mayoritas menjadi kunci kangsaan kita.
Sehingga
kita, gerakan Islamisme, hari ini pada prinsipnya bukanlah sesuatu yang
baru, dia bukanlah musuh negara, dia adalah
sayap Tuhan ketika negara berada dalam kedzaliman. Maka Islam akan selalu hadir mewarnai bahkan
menentukan perlawanan bangsa kita.
Baca juga: Perempuan adalah Rahim Generasi dan Tangan Peradaban
Raja-raja Islam dari Sabang sampai Merauke, organisasi Islam dari NU sampai Muhammadiyah, mahasiswa Islam dari HMI hingga PMII menjadi fakta riil keindonesiaan kita tentang Islam. Dan mereka itulah yang bertanggungjawab atas masa depan kaum Islam dan gerakannya di masa depan.
Raja-raja Islam dari Sabang sampai Merauke, organisasi Islam dari NU sampai Muhammadiyah, mahasiswa Islam dari HMI hingga PMII menjadi fakta riil keindonesiaan kita tentang Islam. Dan mereka itulah yang bertanggungjawab atas masa depan kaum Islam dan gerakannya di masa depan.
Ketika
hari ini kaum Islam sudah kehilangan keislamannya, baik di dalam konteks spiritulitasnya,
ekonominya, politiknya, maka maka NKRI tidak akan punya cerita masa depan yang
baik lagi. Bahkan 99,99% saya mengatakan Indonesia akan bubar. Jika tidak, maka Indonesia tetap akan layak untuk
dibubarkan.
Wahai
kaum Islam. Tetaplah teguh untuk membina generasi bangsa kita, sebab jika NKRI sudah kehilangan roh api Islam, maka bukan hanya negara yang bobrok, tapi peradaban Islam seluruh dunia akan lenyap.
Kitalah pewaris peradaban Islam dengan ciri khas terunik. Memiliki negara yang bernama Indonesia, maka kemegahan peradaban bangsa kita terletak
pada ahlak kepribadian kaum Islam sebagai titik Sentral Mayoriti di Indonesia dan
mayoritas umat Islam terbesar di dunia.
Jagalah
Indonesia atas Nama Allah. Bukan atas
nama musuh Allah, insyaAllah Indonesia akan tetap abadi.[]
Posting Komentar untuk "NKRI & Gerakan Islamisme: "Analisis Paradigma Intelektual Organik""
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!