Pendidikan dan Pembebasan
Education is the most powerful weapon to change the world” (Nelson Mandela)
Pendidikan adalah proses dari
ketidaktahuan menjadi tahu. Maka pendidikan adalah alat paling tajam
untuk melakukan perubahan, sesuai dengan perkataan Nelson Mandela di
atas. Bahkan peran pendidikan tidak terlepas dari perjuangan menuju
kemerdekaan Negeri ini.
Tokoh pendidikan Nasioal kita Ki Hajar
Dewantara, menggunakan pendidikan untuk membangun kesadaran Nasional.
Atau tokoh emansipasi R.A Kartini, juga meyakini bahwa melalui
pendidikan kaum perempuan dapat terbebas dari kungkungan adat Jawa yang
feodal. Kembali kepada Ki Hajar Dewantara, Ia mendirikan Taman Siswa
dengan mengombinasi Intelektual dan Budi Pekerti. Budi meliputi cipta,
rasa, karsa dan Pekerti sebagai tenaga. Maka dari itu banyak pejuang
nasional adalah jebolan dari taman siswa. Pendidikan memang mempunyai
andil dan peran penting dalam perubahan serta membangun karakter.
Ki Hajar Dewantara berpesan, “Kita
harus mempunyai kekuatan dan kepribadian dalam menghadapi perjuangan
nasional ini. Jika tidak, maka selamanya saudara-saudara akan tetap
menjadi budak! Lepaskan diri dari perbudakan ini!”
Menyadari betapa kuatnya peran pendidikan
dalam melakukan perubahan, maka kiranya penting sekali bagi kita para
aktivis lebih masif berjuang dalam bidang pendidikan. Apalagi kita semua
tahu, bahwa penjajahan hari ini adalah penjajahan intelektual.
Kesadaran hanya bisa diperoleh melalui pendidikan, kebodohan dapat
dibasmi juga melalui pendidikan.
“Hanya pendidikan yang memperlancar
pergeseran kesadaran transitif naïf ke kesadaran transitif kritis yang
akan mengembangkan kemampuan manusia untuk melihat tantangan-tantangan
dari zamannya, yang akan menyiapkan rakyat untuk melawan kecenderungan
emosional dari masa transisi.” (Paulo Freire)
Bagaimana kita harus berjuang? Ada banyak
cara untuk melakukan perjuangan dalam bidang ini. Beberapa alternatif
adalah mencoba mendirikan sekolah alternatif (non-formal), tentunya hal
ini harus dilakukan secara serius. Menjadi guru di sekolah baik diswasta
maupun negeri, atau dengan hal yang paling kecil dan mendasar yakni di
lingkungan keluarga (informal). Bahkan menurut Ki Hajar Dewantara
keluarga adalah pusat pendidikan. Karena keluarga adalah pusat
pembentukan pendidikan individual dan sosial.
Dari semua itu yang harus kita pahami
adalah kemerdekaan berfikir harus kita dapati terlebih dahulu sebelum
kita mencoba membebaskan orang lain.[]
Posting Komentar untuk "Pendidikan dan Pembebasan"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!