Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ijazah Sarang Kemunafikan

Oleh: Bagis Syarof
 brilio.net

Kaum pengusaha, kaum borjuis, dan kaum investor semakin hari makin jaya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang tersebar di seluruh penjuru indonesia. Demi kelangsungan hidup bisnisnya, mereka memerlukan kaum buruh  untuk dipekerjakan agar produksi perusahaannya seimbang dengan kebutuhan konsumen dan tidak menimbulkan penyusutan omset yang akhirnya akan menimbulkan kebangkrutan. Para calon buruh disuguhkan dengan berbagai persyaratan, seperti layaknya SKCK, ijazah, dan surat identitas. Persyaratan(requirement) diatas juga berlaku dibanyak kelambagaan negara mulai dari atas sampai kebawah. Untuk menjadi  anggota dari suatu perusahaan atau kelembagaan negara harus memenuhi berbagai persyaratan yang itu diambil sebagai bukti bahwa si calon anggota dari suatu kelembagaan adalah orang yang benar-benar mumpuini dalam bidang tertentu.

Keberhasilan sebuah instansi untuk mewujudkan visi dan misinya harus mempunyai anggota yang benar-benar bertanlenta atau berbakat bukan hanya dibuktikan dengan hal yang tersurat layaknya ijazah ataupun sertifikat. Kebanyakan lembaga negara melakukan perekrutan dengann lebih mengedepankan bukti tersurat bukan yang tersirat jadinya banyak oknum pemerintah yang tidak tahu bagaimana menjadi negarawan? Dan bagaimana menata negara dengan benar menurut hukum tata negara?

Indonesia yang Bertalenta

Lebih dari 150 juta jiwa penduduk Indonesia, dari sekian banyak jumlah tersebut banyak talenta masyaratkat yang terpendam, banyak skill yang masih belum nampak ke permukaan, dan banyak kemampuan luar biasa yang dimiliki rakyat indonesia yang belum diketahui dunia. Mereka, penduduk Indonesia yang bertalenta, banyak yang tidak berijazah tinggi, hanya lulusan SMP, SMA bahkan hanya lulusan SD. Apakah kita ingat seorang prajuri TNI yang menemukan gas elpiji sebagai pengganti bensin? Oknum TNI ini adalah anggota Korem 084 Baskara Jaya Surabaya, Jawa Timur. Dia menemukan gas elpiji sebagai pengganti bensin yang berjarak tempuh 250 kilometer. Kompor Biomassa adalah kompor yang berbahan bakar kayu dan serabut kelapa sawit, api kompor ini tidak kalah bagus jika dibandingkan dengan kompor yang berbahan bakar minyak tanah, karya kompor kreatif anak bangsa ini ditemukan oleh dosen fakultas MIPA Malang yang bernama Muhammad Nurhuda dan masih banyak lagi karya kreatif anak bangsa yang tenggelaam oleh waktu dan mirisnya, pemerintah Indonesia tidak begitu memperhatikan karya anak-anak bagsa.

Ijazah Sebagai Formalitas

Seiring berjalannya zaman yang semakin berkembang, dan semakin maju, sistem pekerja dan sistem pertuanan semakin merajalela. Para bos-bos dari berabagai perusahaan ataupun kepala dari instansi pemerintah, semakin mengedepankan gelar, sertifikat ataupun ijazah tanpa interview lebih dalam mengenai talenta calon bawahannya. Sebenarnya, ini yang mengahambat kinerja pejabat negara yang hanya tahu duduk menyilangkan kaki diatas meja tanpa memikirkan nasib rakyat jelata.

Isu-isu pembelian ijazah sudah menjadi rahasia publik meskipun hal ini masih belom terbukti secara riil bahwa ada oknum pemerintah yang sengaja menjual ijazah kepada orang-orang yang malass berproses. Namun, jika dianalisis lebih tajam dan mendalam, maka sangat jelas sekarang banyak oknum pemerintah yang tidak cakap dalam mengatur negara dan mempedulikan nasib rakyat.

Selembar ijazah sebenarnya adalah bukti kemunafikan yang nyata jika kerjanya di lapanngan hanya celoteh saja. Yang paling vital dan harus ditekankan sebenarnya adalah instansi penerintah  yang melakukan rekruitment anggota jangan hanya memandang dari segi tersurat (ijazah) namun pandanglah dari segi tersirat(kerja nyata yang baik), artinya dalam menyeleksi harus dilakukan ujian praktek dalam kurun waktu minimal sebulan untuk mengetahui kecakapan seseorang calon anggota dalam menjalankkan visi dan misi instansi yang bersangkutan.[]

Posting Komentar untuk "Ijazah Sarang Kemunafikan"