Mempertanyakan Eksistensi Mahasiswa di Jaman Now
Oleh: Muhammad Jamaluddin
cholidaholiday.blogspot.co.id
Apa eksistensi
mahasiswa? mahasiswa yang dikenal sebagai agen of change, agen perubahan, kini
mengalami perubahan yang sangat drastis yaitu mengalami dekadensi dalam bidang
intelektual, mahasiswa biasanya di warkop
aktif dalam berdiskusi suara-suaranya selalu lantang di telinga ketika
berada di warkop. Warkop sebagai ranah pengaplikasian intelektual bagi para mahasiswa ternyata, beralih fungsi
menjadi tempat favorit bermaian game Mobile
Legend. Yang saya jumpai di cafe-cafe hari ini, yang biasanya mejadi
tempat berdiskusi, tempat memaparkan segala pemahamannya mengaenai realita
sosial di sekitar, agar cepat terselesaikan dan
menemukan hal yang solutif untuk menyelesaikan masalah itu. Namun,
tempat ngopi(ngobrol pintar) hanya menjadi tempat kongkow asyik yang dipenuhi
dengan teriakan serang, bertahanan, tolong saya dan hancurkan turent, bukan
teriakan yang bernuansa pembelaan terhadap kaum tertindas yang diseabut
marhaen. Lantas apa yang sebenarnya terjadi terhadap mahasiswa? apakah ini
merupakan penjajahan terhadap pemuda yang akan menjadi pemimpin yang
menggerakkan Indonesia ke era kemajuan?
Kenyataannya kini, alat komunikasi hp tidak
lagi di gunakan sebagaimana mestinya,
justru sekarang lebih banyak di gunakan sebagai tempat bermain game yang
akan mengkerdilkan ilmu pengetahuan kita sebagai mahasiswa. Sebenarnya apa sih tugas mahasiswa atau apa
sebenarnya yang harus dilakukan sebagai mahasiswa? pertanyaan yang paling
mendasar in sesungguhnya tidak patut lagi di pertanyakan, hanya saja realita hari ini, kembali
menyadarkan kita bahwa perlunya mengkaji ulang
posisi mahasisiwa hari ini,
tepatnya dimana eksitensi mahasiswa hari
ini?.
Apakah
game yang kita ketahui saat ini yang sudah menjadi favorit? Yang berasal dari
cina adalah gaya baru kolonial jaman
now, yang sengaja menguasai mengincar para pemuda (mahasiswa). Agar mahasiswa tidak lagi aktif dalam
berdiskusi, baca buku dan beretorika. Apakah kita sadar dengan itu semua dengan
keterjajahan yang sedang berlangsung, saya bekata tidak, dimana kita tidak lagi
sibuk dengan diskusi, membahas isu-isu
perpolitikan, masalah-masalah sosial di
negara kita ini. justru sebaliknya kita malah asik dengan bermain game terutama
game mobile legend.
Bukankah
kita sudah lupa dengan apa yang pernah dikatakan bung karno, “Berikan aku
seribu orang tua maka akan cabut gunung semeru, tapi berikanlah aku sepuluh
pemudah maka akan ku goncangka dunia”. Pemuda seperti apakah yang dimaksud bung
karno? Saya menjawab pemuda yang kritis, berintelektual, jenius dan pandai
beretorika karena pemuda adalah tonggak
perubahan, generasi penerus bangsa sebagai penyambung lidah rakyat indonesia.
Yoyakarta yang juga terkenal sebagai kota pendidikan
selain kampus juga warung kopi (warkop) sebagai pngembangan ilmu pengetahuan.
Pada kenyataannya itu semua pudar dengan adanya
kemajuan teknologi yang tidak seimbang. Ketidak seimbangan yang dimaksud
teknologi bukan digunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan, justru malah sebaliknya
teknologi hanya di gunakan sebagai pembodohan yang tiada habisnya. Kita sibuk dengan bermain game yang akan
mumbuat kita kecanduan lupa akan siapa diri kita sendiri, sehingga kampus tidak
lagi sebagai kajian formal, warkop bukan lagi sebagai tempat pengembangan ilmu
pengatahuan, jikalau seperti ini, saya curiganya kota pendidikan ini akan
hancur di 2020 sebelum Indonesia 2030 yang diprediksi hancur, isu yang hangat
di media apakah kita akan membiarkan itu terjadi tentu tidak kita sebagai
pemuda-pemuda indonesia mampu
memerangi kebodohan, keterbelakangan dan
penindasan, itu semua hanya bisa dilakukan oleh
para pemuda-pemuda yang sadar apa
yang terjadi. Sadar bahwa pendidikan
adalah pembebasan dari kegelapan yang akan mengantarkan kita menuju cahaya yang
mulia. Dengan pendidikan kita akan bebas dari kungkungan-kungkungan yang
mengikat kita selama ini.
Marilah
kita bangun dari tidur nyeyak sadar akan adanya penindasan-penindasan yang
sedang berlangsung, marilah kita kembali bersatu dalam barisan dengan satu
tujuan melawan musuh bersama, seperti yang di katakan bung Karno, liberalisme,
kapitalisme, dan klonialisme. Selama
ketiga ini masih ada di dunia maka untuk mencapai keadilan bagi seluruh
rakyat indonesia itu mustahil terjadi.
Sebab itu ayo dan lawan, siapa yang berhenti akan di seret oleh sejarah ingat
bung dan sarinah revolusi
kita belum selesai.
Negara
kita ini, Indonesia, adalah negara dengan berjuta kekayaan, contoh yang paling
jelas yaitu gunung emas di Papua yang di kelola oleh orang asing, meskipun
sejak pemerintahan Jokowi omset-nya 51% untuk Indonesia namun tidaklah kita
berpikir bahwa itu masih sistem kapitalisme yang bersarang di tanah paling
timur negara kita itu. Fakta yang lebih mengerikan lagi, di balik perusahaan
PT.FREEPORT banyak rakyat miskin yang menderita dan banyak anak kecil yang
kekurangan gizi. Maka dari itu, marilah sadar pemuda! Marilah sampaikan
aspirasi rakyat! Mari tinggalkan gadgetmu hanya untuk bermain game Mobile legend! Karena
rakyat butuh bantuan untuk benar benar merdeka dari kaum kapitalis murka yang
tamak akan harta.[]
Posting Komentar untuk "Mempertanyakan Eksistensi Mahasiswa di Jaman Now"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!