Parangtritis Obat Penat GMNI UIN SUKA
Oleh: Farid Faqoth
potret acara
Akhir
pekan lalu 7-8 April GMNI mengadakan aktivitas yang cukup berbeda,
berbentuk keakraban bersama kader-kader sekaligus merenungi milad 22
Maret 2018 GMNI ke 64 dengan tema nasional "Menyulam
Kebangsaan". Acara tersebut dihadiri seluruh kader dan
demisioner sebagai bentuk merekatnya hubungan silaturrahmi antara
kader lama dan kader baru meskipun esensinya tidak ada kelas dalam
organisasi hanya sebagai wujud dari konsistensi GMNI sebagai alat
perjuangan yang terus di pupuk kepada generasi penerus bangsa.
Acara ini
diikuti puluhan kader yang tidak berhalangan saat itu. Dan masih
banyak kader yang belum bisa berpartisipasi karena berhalangan dengan
agendanya yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebagaimana Bung
Miftah selaku ketua panitia menyampaikan bahwa "tujuan
diadakannya acara ini ada tiga hal. Pertama, untuk memperingati milad
GMNI ke 64 sekaligus merenungi perjalanannya sampai hari ini. Kedua,
untuk menambah keakraban (MAKRAB) dan Ketiga untuk menghilangkan rasa
penat yang mereka rasakan karena selama ini hanya berkutat di dunia
akademisi". Dari tiga tujuan yang disampaikan, acara tersebut
terlaksana dengan lancar meskipun ada sedikit kendala hujan saat
menyalakan api unggun di Paris. Tetapi kedala tersebut tidak menjadi
ciutnya semangat mereka untuk tetap menyelesaikan rundown acara yang
dibuat panitia.
Penyampaian
Komisaris Bung Nasar yang ber api-api menyemangati para kader untuk
senantiasa menjaga dan berproses bersama di GMNI UIN SUKA. GMNI
sebagai organisasi gerakan bertujuan mengingatkan masyarakat terhadap
sistem yang tidak pro rakyat. Api yang berkobar di tengah-tengah
lingkaran cukup membara semangat mereka dibarengi dengan orasi
Komisaris yang sangat lantang. "Walaupun acara pelaksanaan Milad
ini tidak terlaksana pada 22 maret 2018 disebabkan kesibukan antar
masing-masing kader, hal ini tidak menjadi hambatan untuk
merayakannya pada hari ini".
Dari pihak
panitia juga meminta Demisioner untuk menyampaikan perjalanan GMNI
pada periodenya guna memotivasi seluruh kader untuk berjuang
meningkatkan, memajukan dan memperbaiki yang masih ganjil pada
periode sebelumnya. Mantan Komisaris Bung Farid menyampaikan
tantangan GMNI ke depan mengahalau gerakan-gerakan radikal yang
mengancam kesatuan bangsa dan negara serta GMNI harus jernih dan
berfikir kritis atas berita Hoax yang mudah menyebar yang dapat
membahayakan kesatuan NKRI. Tugas GMNI dengan ideologi Nasionalis
adalah bertujuan mengokohkan serta menjaga kesatuan dan keselamatan
bangsa.
Hal yang serupa
juga disampaikan oleh Demisioner yang lain. Di umur GMNI yang ke 64
tema "Menyulam Kebangsaan" adalah kunci untuk menangkal
ancaman keruntuhan NKRI. Perjalanan organisasi sebelumnya dianggap
sukses oleh berbagai kalangan maka wajib diteruskan oleh kader
selanjutnya. Regenarasi dalam tubuh organisasi sangat dibutuhkan
supaya tidak padam di tengah jalan, mengingat masa depan GMNI masih
panjang. Selama GMNI jaya jantung indonesia masih akan terus berdetak
dan selama jantung berdetak artinya eksistensi indonesia masih ada.
Selain diisi
dengan wejangan-wejangan juga tak kalah menariknya kemasan rundown
acaranya yang tak satu pun terlewatkan. Di tengah deburan ombak yang
mengamuk dan desiran angin yang menyelinap di pori tubuh, lantunan
syair dari pembacaan puisi diringi petikan gitar mampu menghangatkan
suasana. Tawa dan canda pun ikut pecah dan bersautan saat lagu-lagu
dinyanyikan dan stand up komedi yang secara tidak langsung keluar
dari candaan mereka. Malam itu berbalut kebahagian yang tiada tara
dan tidak dapat kita bayangkan. "Keasyikan acara ini tidak akan
mudah dilupakan dalam benak dan ingatan", begitu ulasan Sarinah
Nuril dan Sarinah Isna saat dimintai tanggapan waktu selesainya acara
tersebut.
Ke esokan
harinya di pagi yang cerah, Sunrise Parang Tritis seakan turut
mendukung untuk mengawali aktifitas mereka kembali. Saat waktu
matahari menjemput mereka bermain di tepi pantai tanpa beban yang
menghantui. Hanya canda tawa dan kecerian yang saling terlihat seakan
mereka lupa dengan kegundahan, kesedihan dan penat pikiran yang
berkecamuk yang sebelumnya dialami.[]
Posting Komentar untuk "Parangtritis Obat Penat GMNI UIN SUKA"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!