Resmi Maju sebagai Capres, Ini 7 Taktik Jitu Prabowo Tekuk Jokowi
Oleh: Asaaro Lahagu
Misteri
soal bakal maju atau tidaknya Prabowo
Subianto sebagai calon presiden di pilpres 2019 akhirnya terjawab.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra yang
diselenggarakan di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat,
Rabu 11 April 2018 lalu, Prabowo resmi diumumkan maju sebagai capres.
Semula
Prabowo galau menjadi capres. Ia lebih memilih menjadi ‘King
maker’. Tetapi para jenderal di sekitarnya bersuara keras. Letnan
Jenderal Kopasus tidak pernah boleh menyerah. Tidak ada dalam kamus
Kopasus kata galau. Itu hal yang tabu, pantang dan memalukan.
Pertemuannya
dengan Luhut memantik harga diri Letjen Prabowo. “Pangkostrad tidak
boleh galau, bimbang dan menyerah”. Maju sampai titik darah
penghabisan. Bertarung hingga akhir hayat”. Begitulah kata-kata
menggelar Sang Letnan Jenderal Luhut Panjaitan. Prabowo tersentil dan
siap menjadi capres. Mengapa Jenderal Luhut bertemu dengan Prabowo
dan menyarankannya maju menjadi capres?
Baca
juga: Parangtritis
Obat Penat GMNI UIN SUKA
Teka-teki
pertemuan itu adalah menghindari adanya tiga capres. Jika Prabowo
tidak maju, maka akan ada kemungkinan tiga capres. Menghadapi dua
capres lainnya, kemungkinan Pilpres menjadi dua putaran. Dan itu
menyita energi Jokowi untuk memenangkan Pilpres. Ketika Prabowo maju,
maka hampir bisa dipastikan hanya ada dua capres: Jokowi Vs Prabowo
jilid 2. Pilpres dipastikan hanya satu putaran. Dan itu lebih mudah
bagi Jokowi head to hed dengan Prabowo.
Dengan
diberikannya mandat kepada Prabowo sebagai Capres oleh Gerinda yang
dipastikan berkoalisi dengan PKS, maka mulailah tabuhan genderang
perang. Adu strategi mulai dirancang. Para jenderal, ahli strategi
perang Cina Kuno, Romawi Kuno, hingga strategi Vladimir Putin, Donald
Trump di kedua belah kubu, akan bertarung sengit. Dari rangkaian
tindakan dan sinyal yang terjadi, ada tujuh strategi maut Prabowo
dalam usaha menekuk Jokowi yang bisa dideteksi.
Pertama,
Prabowo akan memilih jalan kanan habis-habisan. Ia akan merangkum
semua elemen Islam yang tertekan menurut Yusril Izra Mahendera secara
all out. Prabowo akan merangkum FPI, eks HTI dan semua pihak-pihak
yang selama ini berseberangan dengan Jokowi. Mereka akan bersatu dan
menggempur celah pertahanan Jokowi secara frontal. Dukungan menolak
Perpu Ormas, menolak pembubaran HTI oleh Gerinda adalah contoh
konkritnya. Pertemuan dengan Rizieq di tahun 2017 dan pujian
kepadanya sebagai seorang pemberani adalah fakta-fakta yang tidak
dapat dibantah.
Kedua,
Politisasi masjid akan kembali digaungkan. Politisasi masjid dengan
kampanye pembusukan: isu-isu PKI, utang, dan kriminaliasi ulama akan
kembali dilakukan lebih hebat dan lebih spektakuler. Para relawan
Prabowo yang terkenal lebih militan yang kebanyakan dari PKS akan
kembali menggunakan strategi politisasi Masjid ala Eep Syaifullah
yang terbukti sukses menjungkalkan Ahok. Politisasi Masjid adalah
jalan yang sangat murah namun hasilnya gilang-gemilang.
Ketiga,
mengkampanyekan hastag ganti presiden. Tagar ini terbukti sukses
membahana dan menggetarkan sosial media. Hastag ganti presiden 2019
terbukti mampu menohok ulu hati Jokowi secara langsung. Ke depan
hastag ganti presiden, akan lebih masif, terstruktur dan sistematis
menyerang Jokowi. Hastag itu akan dikampanyekan di Masjid dengan
beragam cara. Hipnotisisasi tagar ganti presiden, akan mengecaukan
nalar orang-orang bodoh dan dungu.
Keempat,
merusak koalisi Jokowi. Calon pengkhianat Jokowi, Muhaimin Iskandar
akan dipancing secara membabi buta agar berani mendikte Jokowi
menjadi cawapresnya. Ancaman pun sudah mulai ditebar oleh kubu
Muhaimin. Pendirian posko Join, Jokowi-Muhaimin tanpa malu
dideklarasikan. Pun ancaman PKB yang akan mendukung Prabowo jika
Jokowi tidak memilih Muhaimin adalah sinyak intriknya.
Para
Jenderal di kubu Prabowo paham betul bahwa Jokowi tidak mudah memilih
Muhamin yang nol prestasi saat menjadi menteri. Oleh karena itu
Jokowi dimasukkan dalam jebakan. Jika memilih Muhaimin, maka Golkar
akan mengamuk karena ikut ngebet cawapres juga. Itu bisa berujung
goyahnya koalisi Jokowi. Sementara jika Jokowi tidak memilih
Muhaimin, akan berujung pencabutan dukungan PKB.
Kelima,
memakai strategi Donald Trump yang menghantui dan menakut-nakuti
masyarakat. Lontaran Indonesia bubar pada tahun 2030 adalah
contohnya. Isu Indonesia bubar di tangan Jokowi jika menjadi presiden
kembali akan dicoba dibuktikan dengan contoh-contoh penyerangan
ulama, bergeraknya orang gila, dan menyebarnya teror di mana-mana.
Isu bahwa presiden sipil tidak mampu mengatasi keadaan akan
dibesar-besarkan. Sementara dewa penolong dari militer, satu-satunya
jalan keluar.
Keenam,
Pilkada Juni 2018 akan menjadi pertarungan sengit. Jika kubu Gerinda,
PKS dan koaliasinya akan banyak memenangkan PIlkada, maka tugas utama
kepala daerah baru adalah mengkonsolidasi segenap kekuatan untuk
melemahkan citra Jokowi di daerah masing-masing. Para kepala daerah
yang dimenangkan Gerinda, PKS, PAN akan diperintahkan untuk
memobilisasi kekuatan untuk mengalahkan Jokowi.
Ketujuh,
memancing terus-menerus Jokowi dengan fitnah, nyinyir, dan kritikan
super pedas agar terpancing meresponnya dengan kata-kata blunder atau
makian. Mereka akan menunggu dan menunggu Jokowi salah ucap, salah
kata, salah respon dan sedapat mungkin dicoba di-ahok-kan. Dengan
kata lain sedapat mungkin dicari alasan demo nonstop. Segenal cyber
army kubu Prabowo: Fahri, Fadli, Eggy Sudjana, dan seterusnya akan
merancang strategi untuk memancing amarah Jokowi. Dan ini sudah mulai
terlihat ketika Jokowi berpidato di hadapan relawannya di Bogor. Di
situ Jokowi terlihat emosional dan melakukan serangan balik dengan
pidato berapi-api.
Adu
strategi, adu taktik akan dimainkan oleh kedua kubu. Para jenderal,
relawan, pendukung di kedua kubu akan melakukan segala macam cara
memenangkan capresnya. Menghadapi taktik jitu Prabowo, tentu Jokowi
tidak akan tinggal diam. Jokowi akan memainkan strategi 5 kebijakan
populis.
Kita
akan bahas bagaimana taktik tangkisan dan serangan balik plus
strategi kebijakan populis Jokowi ala warga biasa pada tulisan
selanjutnya.[]
Posting Komentar untuk "Resmi Maju sebagai Capres, Ini 7 Taktik Jitu Prabowo Tekuk Jokowi"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!