Ini Awal Mula Seorang Muslim Bisa Jadi Teroris
Oleh: Amiruddin Faisal (Pagar Nusa Cirebon)
https://www.liputan6.com/
Level
1.
Mereka ini
awalnya adalah orang-orang baik yang berusaha jadi lebih baik dengan ikut
kelompok-kelompok pengajian.
Level
2.
Oleh guru
ngaji kelompok pengajiannya ditanamkanlah mana sikap-sikap yang sesuai Sunnah
Nabi (berdasarkan versi kelompok mereka), mana yang tidak nyunah. Mulai dari makan minum sambil duduk, tidur berbaring ke
kanan. Kalo ada laler masuk ke minuman tuh laler dicelupin dulu ke air baru
airnya bisa diminum.
Ngerembet
ke celana cingkrang, pake jenggot, jidat item, kalo ngobrol dengan lawan jenis
gak boleh kontak mata. Wal hasil itu ditanamkan terus hingga mereka yang
melakukan itu semua merasa lebih "nyunnah" dari yang lain. (Pengajian ini biasanya dilakukan bukan di
lembaga pendidikan pesantren tapi sembunyi-sembunyi)
Belajar
agama dengan orang-orang ini adalah sami'na
wa ato'na/Taqlid buta.. Berfikir Kritis dilarang. (Agama sudah sempurna,
aqal tidak boleh mengakali ajaran Islam) Beda cara amaliah beragama berarti nggak sesuai Sunnah Nabi. Karena sumber
sunnah Nabi harus berasal dari golongan yang sepemikiran dengan mereka. Mau dia kyai, mau dia Ustadz profesor
lulusan Mesir, gak peduli. Beda kelompok = Ngga sunnah dan bukan golongan-Nya.
Jangan
heran kalau ulama besar sekaliber Quraish Shihab, KH Said Aqil, Gus Mus, dll
dianggap kalah ilmu dengan ustadz-ustadz yang nulis Arab aja gak Bisa, yang
ngajinya seminggu sekali dengan murobbi, yang ilmunya bertahun tahun di atas
dia. Sekalipun dia mualaf. (orang yang
baru kenal Islam beberapa tahun saja asal kesing nya nyunah ..jidat Hitam
jenggot panjang pakean gamis kalo bicara sedikit kearaban. Ana .. antum ..
ukhti sudah mantaap).
Level
3.
Dari sikap
paling sesuai sunnah, ngerembet ke sikap lebih Islami dari yang lain. Mereka
hobbinya teriak-teriak "Kami Umat Islam". Ini slogan doktrinasi umum.
Padahal
mereka kelompok ormas Politik. Malu menyebutkan
kelompoknya dan imamnya. Seolah-olah agama ini hanya mereka yang punya, muslim
yang lain ngontrak doang. Karena kurang Islam. Kalau udah begini, anda beda
pilihan/pendapat dengan mereka langsung dianggap "sesat, bid'ah munafik.
kafir." Itu senjata menyerang yang tidak sealiran. Kadang terhadap orang
tua/keluarganya sendiri sering konflik hanya karena beda cara beragama.
Level
4.
Dari
menolak perbedaan, sampai menganggap mereka yang beda itu musuh. Walau pun
mereka satu agama. Mereka merasa mewakili "Umat Islam" yang sedang didzalimi
hingga harus melawan. Musuh kelompok dianggap musuh agama. Hingga membuat isu hoax/fitnah/kebencian terhadap kelompok-kelompok yang
beda dianggap bagian dari perjuangan agama.
Level
5.
Kebencian
yang mendalam terhadap kelompok yang berbeda, yang dianggap kaum munafik Dan
kafir, dianggap dzolim, berubah menjadi perilaku keras yang berujung terorisme.
Membunuh mereka dianggap jihad dan mereka bangga melakukannya. Embrio kelompok-kelompok ini mulai dari Rohis
di sekolah-sekolah, kampus-kampus, kegiatan-kegiatan masjid lingkungan sekolah
dan kampus.
Sasarannya
adalah orang-orang baik yang polos pendidikan basic agama minim. Mereka memilih
serius belajar agama dan ingin jadi pribadi yang lebih baik. Mereka mengira guru-guru
yang mengajarkan agama adalah orang-orang tulus, ikhlas & tidak punya
kepentingan apa pun seperti dirinya.
Guru yang
sama yang mengajarkan ma'rifatullah, ma'rifaturrasul, akhlaq, shirah nabawi,
tauhid adalah orang yang sama yang juga mengajarkan kebencian dan membunuh saudaranya
yang tidak sepaham sebagai ibadah. Sehingga ajaran kebenaran dan kebatilan
terlihat sama dalam satu paket.
***
Saran
saya, gunakan "akal"-mu saat akan berguru ke mana pun. Dengan akal
kita bisa membedakan mana yang baik yang bisa diambil ibroh/pelajaran, dan mana
yang penting untuk dikritisi. Meski pun itu ajaran keluar dari mulut Guru Ngaji.
Akal itulah yang membedakanmu dengan makhluk lainnya, hingga ketika kamu
belajar kamu menjadi "Manusia" bukan malah menjadi "Domba"
yang dicocok hidungnya. Hidupmu seperti zombie yg dikendalikan orang lain.
Kamu
diperintahkan Belajar Agama untuk menjadi menusia yg berilmu. Karna ciri orang
berilmu itu pasti bijak & tujuan akhir berilmu agama adalah tawadlu &
berakhlaq mulia terhadap sesama manusia. Bukan malah semakin sombong dan buas.[]
Posting Komentar untuk "Ini Awal Mula Seorang Muslim Bisa Jadi Teroris"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!