Teroris Bukan Mujahid Yang Perlu Dibela
Oleh: Ahmad Ishomuddin (Rois Syuriah PBNU)
http://www.suara-islam.com/
Teror selalu dilakukan oleh mereka yang berpikiran buruk, jahat,
dan tentu saja biadab. Demikian pula mereka yang menyetujui serta menaruh
simpati kepada para teroris pada hakikatnya juga para penjahat. Sebaliknya,
mereka yang berani mengecam atau melawannya adalah manusia yang mulia.
Tidak ada satu aturan agama pun
yang menyerukan untuk memulai perang atau melakukan teror terhadap pihak lain,
bahkan saat pihak lain itu berbeda identitas, seperti berbeda keyakinan atau
berbeda agama. Jika pun keyakinan para teroris itu melakukan tindakan terornya
dengan bom bunuh diri atau lainnya sebagai jihad dalam arti perang, sungguh itu
hanyalah alasan yang keliru, sama sekali tidak bisa dibela apalagi dibenarkan.
Penebar teror itu, meskipun
dengan alasan agama seperti merasa berjihad, adalah pihak yang buruk, jahat,
biadab. Para pembelanya juga sama seperti mereka yakni tidak menghargai nyawa
mànusia dan tergolong manusia yang menyombongkan diri dan melampaui batas.
Sehingga tidak ada alasan yang bisa dibenarkan untuk membela mereka.
Dalam perspektif fikih Islam,
empat madzhab fikih berabad-abad lalu sudah menyatakan bahwa alasan
dibolehkannya perang hanyalah ketika terjadi penyerangan, permusuhan dan
peperangan, bukan kekafiran dan bukan karena perbedaan agama. Oleh sebab itu,
tidak boleh ada yang disakiti, dilukai atau dibunuh karena ia tidak beragama
Islam. Jadi, para teroris yang menyerang non Muslim dengan melakukan bom bunuh
diri di beberapa gereja itu sehingga mengakibatkan banyak korban itu telah
melanggar ajaran Islam, tidak sah disebut sebagai jihad dan tidak patut disebut
sebagai mujahid yang mati syahid.[]
Posting Komentar untuk "Teroris Bukan Mujahid Yang Perlu Dibela"
Berkomentarlah dengan Bijak dan Kritis!